1. Pertengkaran hebat pertama kaliAnda
mungkin pernah bertengkar sebelumnya, namun Anda mungkin akan menyadari
bahwa pertengkaran ini berbeda dari biasanya. Lebih intens. Belajarlah
dari kesalahan tersebut, jika Anda ingin pernikahan Anda langgeng, maka
belajarlah untuk bertengkar lebih produktif lain kali.
Hindari
kata-kata berbahaya seperti “Kamu selalu...” dan “Kamu tidak pernah...”
dan mengungkit masalah lama hanya untuk membuat pasangan Anda terlihat
lemah. Beri waktu sebentar untuk jaga jarak satu sama lain, tenangkan
diri Anda, dan katakan pada pasangan Anda bahwa Anda mencintainya, benci
bertengkar dan Anda menyesal telah menyakitinya.
2. Berkumpul pertama kali dengan teman-teman setelah menikah Anda
harus memaklumi bahwa mungkin saja teman Anda belum biasa dengan status
baru Anda. Beberapa dari teman-teman Anda mungkin terpacu untuk segera
menikah juga atau yang lain merasa cemburu akan “kehidupan sempurna”
Anda. Sahabat terbaik Anda hanya ingin tahu Anda tidak benar-benar
berubah dan kebahagiaan Anda bukanlah ancaman untuk mereka.
Jadi
ketika Anda berpesta bersama dengan teman-teman wanita Anda, tunjukkan
bahwa Anda masih menyenangkan. Jangan terus-terusan berbicara tentang
seberapa harmonis pernikahan Anda atau sok-sokan menasihati teman lajang
Anda bahwa dia pasti akan segera menyusul Anda untuk menjadi pengantin.
3. Belanja besar pertamaSebelum
Anda dan pasangan membeli hal yang besar, Anda berdua harus yakin 100
persen akan keadaan finansial Anda. Anda mungkin akan menggebu-gebu
dalam mewujudkan pembelian tersebut, sementara suami Anda mungkin
sedikit lama dan banyak pertimbangan. Temukan jalan tengah dan Anda akan
mendapatkan pelajaran penting dalam soal anggaran dan bekerja sama
untuk mewujudkan tujuan bersama.
Meskipun ini terdengar tidak
menyenangkan, tugas seperti mengecat kamar, memilih perabot rumah tangga
dan menerapkan etika dalam memakai peralatan rumah tangga dapat menjadi
sangat menyenangkan. Karena dengan itu, Anda membangun sebuah rumah
bersama.
4. Masalah pertama dengan keluarga si diaJika
Anda terlalu mempertahankan diri ketika mereka menyerang Anda, pasangan
Anda mungkin akan marah dengan menuduh Anda terlalu sensitif, tidak
menghargai mereka dan sebagainya. Menghindari acara pesta dan makan
malam keluarga juga tidak akan berhasil, karena itulah yang diinginkan
oleh orang-orang yang kejam, untuk memecah belah.
Setelah konflik
tersebut beres, jelaskan padanya bahwa Anda ingin memiliki hubungan
yang dekat dengan keluarganya karena mereka berharga untuk pasangan Anda
dan Anda membutuhkan dukungan darinya untuk mewujudkan hal tersebut.
Anggaplah
Anda memberikan hadiah untuk pasangan Anda dengan bersikap tulus dan
hangat ketika Anda sedang bersama dengan keluarganya.
5. Pertama kali ditanyakan “Kapan punya anak?”Anggaplah
bahwa pertanyaan tersebut merupakan doa untuk kebahagiaan Anda dan
sebuah pujian bahwa orang yang menanyakan tersebut menganggap Anda sudah
pantas untuk menjadi orangtua.
Jangan membuatnya jadi masalah
dengan bereaksi berlebihan pada topik itu, tanggapi semua tekanan dan
penilaian tersebut dengan mencerminkan perasaan Anda tentang ide untuk
memiliki anak.
Kesalahan yang sering terjadi pada pengantin baru
adalah mereka terlalu berpikiran jauh menanggapi pertanyaan seperti itu.
Katakan saja “Kami belum sampai ke tahap itu sekarang, namun kamu akan
segera tahu setelah kami memiliki anak!” Kemudian beralihlah ke topik
pembicaraan yang lainnya.
6. Pertama kali menjadi tuan rumah pestaBersenang-senanglah!
Jangan menghancurkannya dengan membuat diri Anda merasa terlalu
terbebani, menangis karena Anda tidak dapat menemukan bahan makanan yang
dibutuhkan di supermarket atau bangun pagi hari hanya untuk
mempersiapkan serbet. Bersiap-siaplah bahwa beberapa hal akan berjalan
tidak sesuai rencana dan Anda harus menerimanya.
Gelarlah pesta
pertama Anda dalam skala yang kecil, dengan hanya mengundang sekitar 6-8
tamu. Tamu yang sedikit membuat Anda lebih santai, dapat ikut
bersenang-senang di pesta tersebut dan sekaligus menjadi tuan rumah
pesta yang baik.
7. Wanita penggoda di pesta pertama kali yang Anda hadapiPertama
kali seorang wanita menggoda pasangan Anda, tersenyumlah pada pasangan
Anda dan katakan “Aku tidak bisa menyalahkan wanita itu karena kamu pria
terseksi di ruangan ini.” Dengan begitu Anda meningkatkan egonya dan
wanita tersebut juga secara tidak langsung menolong Anda. Suami Anda
akan menyukainya karena Anda yakin pada kesetiaannya pada Anda.
Jangan bersikap berlebihan, kecuali si dia memberikan nomor teleponnya untuk wanita tersebut.
8. Membuat tradisi berdua pertama kaliHormati
tradisi yang sudah ada yang diteruskan dari keluarga Anda dan pasangan
(terutama Hari Raya) dan ciptakan sebuah tradisi baru buatan Anda
berdua. Pilih dua atau tiga tradisi yang menurut Anda berdua menarik,
untuk tetap dilakukan.
Tradisi ciptaan Anda tidak perlu besar,
seperti memperbarui janji pernikahan setiap enam bulan. Tradisi tersebut
dapat dimulai dengan yang kecil seperti memilih ornamen Hari Raya yang
mencerminkan petualangan atau tujuan terbesar Anda tahun ini.
9. Liburan Hari Raya terpisah pertama kali Mungkin
orangtua atau kakek-nenek pasangan sedang sakit, atau adik Anda baru
saja melahirkan. Kepentingan keluarga tersebut tidak perlu menjadi
masalah untuk menentukan “siapa” yang harus didahulukan.
Maklumi
saja bahwa seseorang mungkin tidak akan begitu senang dengan perubahan
tradisi keluarga, jadi bersiaplah untuk menghadapi orang yang ketus dari
pihak keluarga pasangan. Jangan biarkan hal tersebut membayangi
kepentingan perayaan hari raya pertama Anda sebagai pasangan.
10. Pertama kali Anda merasa takut pada pernikahanDalam
sebuah pernikahan yang harmonis, Anda akan merasa enteng mengatakan
“Aku tidak tahu bagaimana aku jadinya jika aku kehilangan kami.”
Pastikan Anda menghormati satu sama lain, bersenang-senang bersama dan
terus berupaya untuk memperkuat pernikahan Anda.
Jika rasa panik
tidak juga menghilang, dan Anda menguji kadar cinta pasangan Anda dengan
memicu pertengkaran, berkonsultasilah dengan penasihat pernikahan
ternama dan bereputasi bagus yang dapat membantu Anda untuk menemukan
apa yang sedang terjadi pada hubungan Anda.